PENJELASAN LENGKAP MATERIAL KOMPOSIT
KOMPOSIT
Kata komposit berasal dari bahasa inggris “composite” yang berarti gabungan. Menurut Gibson (1994), “Composites, which consist of two or more separate materials combined in a macroscopic structural unit, are made from various combinations of the other three material. Although many man-made materials have two or more constituents, they are generally not referred to as composites if the stuctural unit is formed at the microscopic level rather than at the macroscopic level.“
Maka dalam artian yang lebih mudah dapat diartika sebagai material yang terdiri dari dua atau lebih fasa yang berbeda secara fisika atau kimia dan memiliki karakteristik yang lebih unggul.
Adapun 3 syarat dasar terbentuknya komposit yakni
1. Ada 2 atau lebih material yang memiliki sifat berbeda yang akan digabung
2. Material yang digabung terjadi secara makroskopik dan menghasilkan sifat yang berbeda dari material pembentuknya
3. Harus ada ikatan yang baik antara material pembentuk
Berdasarkan penguatnya, komposit dibagi menjadi 3 :
1. Particle reinforced : Large particle, Dispersion strengthened
2. Fiber reinforced : Continous (aligned), Discontinuous (short) yang terbagi menjadi aligned dan randomity oriented
3. Structural : Laminattes dan sandwich panels
Berdasarkan sifat penguatnya, komposit dibagi menjadi 2 :
1. Komposit isotropik, adalah komposit yang penguatnya menguatkan di berbagai arah sehingga segala pengaruh tegangan dan regangan akan memiliki nilai yang sama. Baik dari arah tranversal ataupun longitudinal
2. Komposit anisotropik, adalah komposit yang penguatnya tidak sama terhadap arah yang berbeda, sehingga pengaruh tegangan dan regangan akan mempunyai nilai yang tidak sama baik arah tranversal ataupun longitudinal.
Menurut matriks penyusunnya, komposit dibagi menjadi :
1. Komposit berbasis logam (Metal Matrix Composite)
2. Komposit berbasis polimer (Polymer Matrix Composite)
3. Komposite berbasis keramik (Ceramic Matrix Composite)
Tujuan pembentukan komposit :
Komposit memiliki keunggulan memiliki densitas yang rendah sehingga ringan, memiliki kekakuan dan kekuatan spesifik yang tinggi, tahan terhadap fatik, dan tahan korosi. Dalam proses pabrikasi jauh lebih mudah dengan kepresisian tinggi. Dapat disimpulan bahwa tujuan pembuatan komposit adalah memperbaiki sifat mekanik, memepermudah desain yang rumit sehingga hemat biaya, menjadikan produk ringan.
Komponen utama komposit :
1. Reinforcement (penguat), merupakan bagian dari komposit yang berfungsi sebagai penguat matrix. Biasanya ditambahkan tidak lebih dari 50%. Jika terlalu banyak maka ikatan matrix dan reinforcement tidak maksimal. 2 jenis : A. Continuously reinforced, penguat yang memiliki bentuk memanjang biasanya disebut sebagai serat, B. Discountinuously reinforced, penguat memiliki bentuk tidak memanjang yang dibagi menjadi Short fiber composite dan Particulate composite.
2. MATRIX, bagian terbesar sebuah bahan komposit yang akan ditingkatkan mechanical propertiesnya. Presentase volume biasanya lebih dari 50 %. Umunya berasal dari bahan sintetis. Dapat dibagi menjadi 2 jenis yakni Thermoset (resin epoxy, polyester) dan thermoplastic ( resin polyester-ether-ketone, polyamide).
KELEBIHAN KOMPOSIT
1. Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan bahan konvensional.
2. Massa jenis rendah (ringan)
3. Lebih kuat dan lebih ringan
4. Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan
5. Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.
6. Koefisien pemuaian yang rendah
7. Tahan terhadap cuaca
8. Tahan terhadap korosi
9. Mudah diproses (dibentuk)
10. Lebih mudah disbanding metal
11. Biaya relatif
KEKURANGAN
1. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan dengan metal
2. Kurang elastis
3. Lebih sulit dibentuk secara plastis
Penulis : Muchamad Lintang Aldiansyah
Komentar
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH SECARA BIJAK