BERBAHAYAKAH CAMPURAN ETANOL PADA BBM ?
Banyaknya kekhawatiran bahkan keluhan dari masyarakat pengguna BBM karena kendaraannya yang mogok atau rusak setelah menggunakan BBM dengan campuran etanol 10 %. Pada artikel ini, saya akan mengajak kalian untuk mengupas tuntas tentang apa sebenarnya urgensi penambahan etanol pada BBM ini.
Etanol adalah alkohol yang dibuat dari biomassa (tebu, jagung, singkong, dsb.). E10 berarti 10% etanol + 90% bensin (volume). Etanol memiliki angka oktan lebih tinggi dari bensin sehingga berpotensi menaikkan angka oktan campuran dan mengurangi ketukan (knocking) pada mesin, tetapi energi per liter etanol lebih rendah dibanding bensin murni sehingga konsumsi bahan bakar (liter per 100 km) bisa naik sedikit (sedikit lebih boros).
Lalu apakah berbahaya untuk motormu ?
Jawabannya bisa iya bisa tidak. Jadi setiap kendaraan bermotor memiliki spesifikasi konsumsi BBM pada manual book yang kalian dapatkan saat membeli motor ataupun kalian bisa cek secara online pada website resmi merk motor kalian. Hal ini termasuk BBM jenis apa hingga angka oktan yang harus digunakan pada jenis motor kalian. Beberapa kendaraan terutama kendaraan keluaran lama masih belum bisa mengonsumsi campuran Etanol 10 %. Sebagai perbandingan berikut gambar tertera.
Dari dua gambar di atas sudah jelas bahwa tidak semua kendaraan bersahabat dengan BBM campuran Etanol.
Lalu mengapa pemerintah gencar dengan E10 ini ?
Berkiblat dari negara Eropa bahwa E10 sudah dilakukan karena beberapa keuntungan dari penambahan etanol sendiri seperti peningkatan angka oktan & performa pembakaran, penurunan emisi CO dan HC tertentu, sumber energi terbarukan yang mana dari sisi kebijakan etanol domestik dapat mengurangi impor BBM dan meningkatkan nilai tambah pada sektor pertanian jika ditinjau dari sisi ekonomi dan energi terbarukan.
Namun sangat disayangkan kita berkiblat tanpa mengukur potensi diri kita sendiri apakah siap atau tidak. Banyak kendaraan di Indonesia yang masih belum support dengan penambahan etanol pada BBM, alhasil banyak ditemui kendaraan yang rusak setelah diberikan konsumsi BBM dengan campuran etanol. Kerusakan ini sendiri dikarenakan ketidaksesuaian material (seal, selang, pompa bahan bakar, karburator/EFI lawas) dengan zat etanol. Etanol bersifat lebih polar dan dapat mempercepat degradasi beberapa elastomer, plastik, dan bahkan korosi pada logam tertentu bila bahan tidak kompatibel. Studi material dan laporan kompatibilitas menunjukkan bahwa kebanyakan kendaraan modern sudah tersertifikasi toleran terhadap E10. Namun kendaraan tua, sepeda motor kecil, mesin off-road, atau komponen aftermarket kadang mengalami masalah seperti kebocoran seal, retak selang, atau kerusakan pompa jika materi tidak kompatibel dengan zat etanol. Jadi kalo motormu sudah tua apalagi motor 7 turunan siap-siap ya !.
Kesimpulannya adalah bahwa penambahan etanol ini benar dan baik jika seluruh kendaraan di suatu negara benar-benar sudah upgrade ke teknologi mesin yang mendukung konsumsi campuran etanol. Kita boleh berkiblat kepada negara dengan teknologi yang lebih maju namun tetap harus bisa mengukur potensi diri kita sendiri.
Komentar
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH SECARA BIJAK