PENGENALAN PADA ALAT UKUR
PENGENALAN PADA ALAT UKUR
Pada zaman dahulu sudah ada beberapa jenis cara pengukuran yang sudah berkembang seperti cubit, palm, digit, span, thumb-breadth. Selain itu, pada alat ukur ada 3 bagian yang menjadi inti dari alat ukur sehingga dapat dikatakan sebagai alat bantu dalam pengukuran, 3 konstruksi ini adalah
1. peraba / sensor, yakni alat yang langsung berhubungan dengan permukaan benda yang diukur
2. Pengubah, yakni bagian penting alat ukur yang mana meneruskan pembacaan sensor ke pencatat
3. penunjuk atau pencatat, yakni bagian dari alat ukur sebagai hasi dari pengukuran yang dapat dibaca oleh operator.
Sebagai contoh :
Adapun sifat dari alat ukur yakni
1. Kemampuan peka, yakni kemampuan alat ukur meraasakan perbedaan yang relatif kecil
2. Kemudahan baca atau readibility, yakni kemampuan alat ukur dalam menunjuk sehingga memberikan angka yang jelas
3. histerisis, yakni penyimpangan akibat saat dilakukan pengukuran secara kontinyu 2 arah berlawanan (dari skala 0 menuju maksimal dan dari maksimal menuju 0)
4. Rantai kalibrasi, yakni pemeriksaan pada alat ukur untuk mencocokan harga tercantum pada alat
5. kestabilan 0, yakni kemampuan alat kembai 0 saat setelah pengukuran
6. Floating, keadaan jarum penunjuk yang terus bergerak
7. kepasifan, yakni kurang pekanya alat ukur dalam menerima suatu rangsang
8. pergeseran, perubahan geser pada pencatat atau penunjuk sementara sensor tidak memerintah adanya pergeseran itu.
Adapun faktor yang mempengaruhi pengukuran
1. Alat ukur : jarang dilakukan kalibrasi, terlalu sering digunakan, keausan sensor
2. Bneda ukur : deformasi akibat tekanan kontak pada sensor dan berat benda ukur
3. posisi pengukuran : kesalahan sinus dan kosinus
4. lingkungan : debu, kotoran, getaran, temperatur
5. Operator pengukuran : kurangnya pengalaman, kurangnya waspada terhadap penyimpangan, tidak ada dasar pengetahuan.
Jenis alat ukur
1. berdasarkan jenis pengukuran : alat ukur linear, sudut, kedataran, profil, ulir, roda gigi, kekasaran permukaan
2. Berdasarkan cara pengukuran : alat ukur langsung, alat ukur tidak langsung
3. Berdasarkan sifat pembanding : pembanding, standar, kaliber batas, dan alat ukur bantu, alat ukur langsung
4. Berdasarkan prinsip kerja : alat ukur mekanis, elektris, optis, pneumatis
Komentar
Posting Komentar
BERKOMENTARLAH SECARA BIJAK